B. Indonesia

Pertanyaan

Plis buat kan aku cerpen wee terserah tentang apa aja

2 Jawaban

  • TOKO PAK ALLAN
    Pak akan mempunyai toko sebaada
  • i miss you yoona

    Yoona terbaring lemah di kasur rumah sakit. Ia mengidap kanker otak stadium 2. Menurut dokter, kanker Yoona sudah termasuk parah. Orangtua Yoona selalu mendoakan yang terbaik untuk Yoona.

    Pada suatu hari, sahabat Yoona sejak kecil, Natasya, datang menjenguk Yoona. Ia baru saja mendengar Yoona masuk rumah sakit, sehingga ia langsung menuju toko buah untuk membeli buah dan ke rumah sakit. Sesampainya, ia meminta bantuan pada suster untuk mencari kamar VIP 501. Setelah menemukan kamar itu, ia pun berterima kasih pada suster dan memasukinya.

    “Selamat siang, Paman, Bibi”, ucap Natasya memberi salam.
    “Eh, Tasya. Kirain siapa”, ucap Ayah Yoona sambil tertawa kecil.
    “Pas banget. Yoona udah bangun, tuh! Kejutin dia aja. Hehe..”, canda Ibu Yoona.
    Natasya hanya tersenyum manis, lalu berjalan mendekati Yoona. Melihat Yoona yang pucat dan kurus, tidak seperti biasa yang ceria san manis, Natasya langsung terisak. Yoona yang mengetahui kedatangan Natasya, langsung memegang tangan Natasya. Langsung saja Natasya menghapus air matanya itu.
    Hai, Yoona. Aku nggak ganggu kamu, kan?”, ucap Natasya berpura-pura tidak sedih.
    “Kamu Nang.. Nangis? Ng.. Nggak gang.. Ganggu kok”, kata Yoona terbata dengan senyum paksaan.
    “Siapa bilang aku nangis. Nih, aku beliin beberapa buah. Mau makan gak?”, tanya Natasya mengalihkan pembicaraan.
    “Ja.. Jangan Bo.. Hong, Ta.. Sya. Bo.. Boleh kok”, ucap Yoona.
    Natasya pun mengambil buah yang ia beli. Ia mengupas kulit buah dan menyuapi Yoona. Sesekali ia bercanda agar Yoona tertawa. Natasya menemani Yoona sampai Yoona tertidur. Setelah itu, ia pun pamit pada orangtua Yoona dan pulang.

    Keesokan Paginya…
    Tiba-tiba, Yoona merasa sesak nafas. Pandangannya pun kabur. Orangtuanya langsung menjadi panik. Dokter pun datang untuk memeriksa Yoona. Ternyata, kanker Yoona sudah memasuki stadium 3. Setelah itu, Yoona pun koma.

    Sepulang sekolah, Natasya langsung menuju rumah sakit untuk menjenguk Yoona. Sesampainya, ia langsung berjalan menuju kamar Yoona. Ternyata, Yoona koma. Natasya pun menangis. Ia duduk di samping Yoona sambil memegangi tangan Yoona yang cukup dingin.
    “Na, bangun, Yoona. Kamu mau lihat aku sedih?”, Natasya semakin menangis.
    “Jangan begitu, Sya”, ucap Myeong Ju, kakak Yoona.
    “Tapi, Kak, aku sedih sekali. Hiks.. Hiks..”, ucap Natasya sambil terisak.
    Myeong Ju pun pergi meninggalkan Natasya. Ia ingin memberi waktu pada Natasya.

    Berbulan-bulan Yoona koma, Yoona dikabarkan telah meninggal dunia. Natasya yang mendengar itu pun langsung pingsan. Saat sadar dari pingsannya, ia pun menangis di pelukan Myeong Ju. Tak lama kemudian, ia pun berhenti menangis. Ia menatap Yoona yang pucat.
    Tidak ada lagi ejekan Yoona. Tidak ada lagi Yoona yang merengek pengen di traktir. Tidak ada lagi Yoona yang membuat hidupnya bahagia.

    Keluarga Natasya pun pindah ke Paris, tempat lahir Natasya. Keluarganya melakukan itu agar Natasya tidak sedih karena Yoona.

    5 Tahun Kemudian….
    Natasya sudah berbeda dengan yang dulu. Ia menjadi gadis remaja yang sangat cantik dan pintar. Sayangnya, ia tidak bisa melupakan Yoona, walaupun ia memiliki sahabat baru yang bernama Zeula.
    Zeula sangat berbeda dengan Yoona. Ia tomboy, omongannya kasar, dan suka membentak Natasya. Awal bersahabat dengannya, Zeula tidak begitu. Ternyata, Zeula mengkhianatinya. Ia pun memutuskan hubungan persahabatan dengan Zeula.

    Di hari ulang tahun Yoona, Natasya mengambil sebuah surat dan menulis sebuah kalimat. Ia memasukkan surat dan sebuah fotonya bersama Yoona ke dalam amplop. Ia benar-benar rindu dengan Yoona.
    Di surat, ia menulis:

    To: Park Yoo Na.
    From: Natasya Angelica
    “Happy Birthday, Yoona. I Miss You So Much. Where are you now? Are you happy?”

    Lalu, muncullah bayangan Yoona yang tersenyum manis pada Natasya. Natasya pun terkejut. Seketika, air matanya melewati pipinya tanpa permisi. Ia sangat senang melihat bayangan Yoona.
    “Lupakan aku, Sya. Hiduplah berbahagia”, bisikan Yoona terdengar di telinga Natasya.
    “Aku tidak bisa, Yoona. Aku merindukanmu”, ucap Natasya menangis bahagia.

    Bayangan Yoona pun menghilang. “Aku tidak akan melupakanmu, Park Yoo Na. You are my Best Friend Forever”.



Pertanyaan Lainnya