contoh dwilingga semu

Dalam bahasa Sunda, ada istilah "kecap rajekan". Kecap rajekan artinya adalah "kata yang diulang". Kecap rajekan dwilingga adalah kata yang diulang seperti mobil-mobil, motor-motor, pulang-pelong dan luak-lieuk. Motor-motor dan mobil-mobil, termasuk kecap rajekan dwilingga dwimurni. Kata "pulang-pelong" dan "luak-lieuk" adalah merupakan kecap rajekan dwilingga dwireka.

Sedangkan yang dimaksud dengan "dwilingga semu" adalah kata yang seperti kata "dwilingga" tetapi sebenarnya kata tersebut bukan merupakan kata "dwilingga". Contoh kata "dwilingga semu" adalah seperti kata cumi-cumi, cika-cika dan sebagainya.