Apa pengertian guguritan beserta contohnya
B. Daerah
Shaffira10
Pertanyaan
Apa pengertian guguritan beserta contohnya
1 Jawaban
-
1. Jawaban ilukman
Kategori Soal : Bahasa Sunda - Guguritan
Kelas : VIII (2 SMP)
Pembahasan :
Giuguritan adalah salahsatu jenis puisi Sunda. Jika dilihat dari bentuk kata-katanya, ada dua jenis puisi Sunda, yaitu puisi yang terikat oleh aturan dan puisi yang tidak terikat oleh aturan. Contoh puisi Sunda yang terikat oleh aturan adalah seperti guguritan dan wawacan. Sedangkan contoh puisi Sunda yang tidak terikat oleh aturan adalah seperti sajak, mantra, pupujian dan kawih.
Guguritan dan wawacan terikat oleh aturan atau patokan pupuh. Aturan yang ada pad pupuh dikenal dengan istilah guru lagu dan guru wilangan. Dalam pupuh ada sebanyak 17 patokan atau aturan yang berbeda-beda. Aturan yang ada tersebut dibagi jadi dua kelompok yanhg dikenal dengan sebutan Sekar Ageung dan Sekar Alit. Dalam Sekar Ageung ada empat jenis patokan pupuh. Sedangkan dalam Sekar Alit ada 13 jenis patokan pupuh.
Guguritan biasa menggunakan pupuh yang ada dalam Sekar Ageung atau Sekar Alit. Sedangkan wawacan hanya menggunakan pupuh yang ada dalam Sekar Ageung saja. Puisi yang menggunakan patokan pupuh biasa dibawakannya dengan cara dinyanyikan dengan jenis lagu Sunda yang disebut tembang. Karena pupuh biasa dinyanyikan dengan menggunakan tembang, maka pupuh sering juga disebut sebagai tembang.
Karena guguritan biasa menggunakan jenis pupuh baik yang ada dalam Sekar Ageung maupun Sekar Alit, guguritan bisa menggunakan salah satu dari ke 17 pupuh yang ada. Untuk contoh kali ini, di bawah adalah contoh guguritan yang menggunakan salah satu pupuh yang ada dalam Sekar Ageung, yaitu pupuh Kinanti. Guru lagu dan guru wilangan dari pupuh Kinanti adalah 8-u, 8-i, 8-a, 8-i, 8-a, 8-i. Sedangkan watak atau karakter yang ada dalam pupuh Kinanti adalah menggambarkan perasaan sedang menanti, khawatir, atau rasa sayang :
Kuring guligah keur nunggu (8-u)
nungguan kakasih ati (8-i)
nu lawas teu cacarita (8-a)
ayeuna can nepi-nepi (8-i)
waktu karasana lila (8-a)
kuring nunggu nu can nepi (8-i)