apa arti sajiwa dalam sabilulungan

Sajiwa adalah kata yang ada dalam bahasa Sunda. Sajiwa berasal dari kata jiwa yang artinya sama dengan jiwa atau nyawa. Sajiwa artinya sejiwa, satu jiwa atau satu nyawa. Kata sajiwa ada dalam lagu atau kawih Sabilulungan. Dalam seni Sunda ada beberapa jenis lagu, yaitu yang disebut kawih, kakawihan dan tembang. Sabilulungan termasuk dalam jenis kawih. Jika dilihat dari rumpaka atau syairnya, kawih dan kakawihan merupakan karya sastra bentuk puisi yang tidak terikat oleh aturan.

Sedangkan tembang merupakan karya sastra bentuk puisi yang terikat oleh aturan, yaitu aturan pupuh. Aturan yang ada pada pupuh disebut "guru lagu" dan "guru wilangan". Jadi, kawih dan kakawihan dapat disebut sebagai bentuk puisi yang tidak terikat oleh "guru lagu" dan "guru wilangan". Tetapi meskipun tidak terikat oleh aturan, di dalam pupuh masih bisa dijumpai unsur-unsur seperti purwakanti dan gaya bahasa, yang membuat kata-kata dalam sebuah kawih menjadi indah. Pada dasarnya kawih juga mirip seperti sajak yang tidak terikat oleh aturan. Jika sajak pernah disebut sebagai "sajak bebas", kawih juga dikenal dengan sebutan "lalaguan atau lagu Sunda bebas".

Kata sajiwa ada dalam kawih Sabilulungan, seperti terlihat pada bait ke-dua dalam lagu Sabilulungan di bawah ini yang disertai dengan artinya:

Tohaga, rohaka / kokoh, sangat besar
Rempug jukung ngabasmi pasalingsingan / saling tolong menolong membasmi perselisihan
Satia, sajiwa / Setia, sejiwa
Rempug jukung ngabasmi pasalingsingan / saling tolong menolong membasmi perselisihan